Translate

Selasa, 31 Mei 2011

Malam Ceria di Pasar Malam

Selama sebulan ini di dekat rumahku ada hiburan murah meriah untuk keluarga, Pasar Malam..
Lama juga ga pernah pergi ke Pasar Malam. Nah karena pas hari ini tadi ga hujan, jadilah aku sekeluarga beserta sepupu dan keponakanku sore ini (2 May 2011) pergi ke Pasar Malam. Duh..senengnya anak-anak bermain aneka permainan disana....hehehehe...ini asyik...hiburan keluarga murah-meriah. Ada dremulen...apa ya bahasa indonesia-nya ???, trus naik kereta kereta-an, mancing ikan plastik sepuasnya, naik perahu plastik...Rp. 3000 untuk sekali main/anak. Nih..foto-fotonya...

 Dremulen...???









  Dayung terus...




Awas nubruk..

 Pancing Mania..



Dapat ikan plastik aja kok ya senengnya minta ampun....apalagi kalo ikan beneran..hehehe....

Karena udah malam, meskipun susah banget membujuk untuk pulang.... akhirnya kami pulang juga. Kapan maen lagi ma ??? Kapan-kapan ya sayang....yuuukkk...

Selasa, 03 Mei 2011

Borobudur

Setiap libur Paskah dan Natal, kebiasaan kami sekeluarga adalah pergi ke Jogja mengunjungi nenek...mumpung beliau masih ada. Nah, saat liburan Paskah April 2011 kemarin, saat ke Jogja, saya sekeluarga menyempatkan diri pergi ke Magelang, jalan-jalan ke candi Borobudur, karena anak-anakku belum pernah ke sana. Meskipun tiap tahun pergi ke Jogja tetapi selama ini tidak pernah keluar dari rumah, paling cuma jalan ke pasar belanja dan cari makan di sekitar rumah nenek di daerah Godean, Sleman. Paling jauh pergi ke Malioboro...hehehe....

Jadi akhirnya tgl 23 April jam 10 pagi, kami serombongan keluarga (6 dewasa, 2 anak-anak) berangkat dari rumah nenek di Godean Jogja menuju Magelang....yuhui...

Candi Mendut yang kita lewati saat perjalanan ke Borobudur, salah satu candi kecil yang tersebar di Magelang
Tepat 1 jam sampailah kami di tempat tujuan, Borobudur. Meskipun ini hari Sabtu dan pas liburan anak SD, tetapi ternyata tidak terlalu ramai.
Setelah parkir, kita langsung beli tiket. Tiket masuk untuk weekend dan hari libur adalah Rp. 23.000 untuk dewasa dan Rp. 11.000 untuk anak-anak dibawah umur 6 tahun. Kalau hari biasa harga tiket masuknya Rp. 20.000 untuk dewasa dan Rp. 8.000 untuk anak-anak.

 tiket parkir

 tiket dewasa

tiket anak-anak

Dilarang membawa makanan masuk, tetapi di sana disediakan loker, jadi kalau sudah terlanjur bawa makanan bisa dititipkan di loker tersebut.

Dari pintu masuk menuju ke lokasi candi bisa ditempuh dengan berbagai cara. Jalan kaki bisa, naik kereta kelinci, naik andong, atau naik sepeda pancal. Karena kita bawa anak-anak, daripada capek akhirnya kita naik kereta kelinci. Tiketnya Rp. 5000 per orang/anak dapat gratis satu botol air mineral per karcisnya. Kalau mau naik andong harga tiketnya Rp. 60.000 untuk 4 orang, sepeda pancal Rp. 10.000, kalau yang sepeda tandem Rp. 15.000.

tut..tut..tut...naik kereta kelinci

Sampai di lokasi candi kita langsung turun dari kereta kelinci tersebut dan menuju ke tempat peminjaman kain batik. Lho...kenapa harus pinjam kain batik ??? Iya, sekarang kalau mau masuk ke lokasi candi, semua pengunjung diwajibkan untuk memakai kain/sarung batik...selain demi kesopanan, ini juga sebagai upaya pelestarian kain batik sebagai bagian dari budaya Indonesia. Tetapi kalau anda tidak mau berbagi kain dengan orang lain, boleh kok bawa sendiri. Tetapi untuk anak-anak tidak wajib untuk memakai kain batik ini. Untuk peminjamannya sendiri gratis...free of charge...







Setelah kain batik dipakai, kita naik ke lokasi candi. Kalau mau guide yang bisa menjelaskan tentang candi Borobudur, kita bisa sewa dengan tarif Rp. 90.000.
Tapi tujuan saya dan keluarga kesini kan cuma mau foto dan jalan-jalan, jadi kalau mau cerita sejarah mending lihat referensi di internet aja ga usah sewa guide...hehehehe.....

Nih cerita tentang Borobudur yang aku ambil dari Internet.
Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Yogyakarta. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana.
Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan patung pada seluruh Candi Borobudur.
Bangunan raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang memiliki ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi. Dibutuhkan tak kurang dari 2 juta balok batu andesit atau setara dengan 50.000m persegi untuk membangun Candi Borobudur ini. Berat keseluruhan candi mencapai 3,5 juta ton.. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen..(wow hebat... berarti memang lebih sakti orang jaman dulu ya daripada sekarang..hehehe)

Nih batu-batunya yang buat bangun borobudur

Seperti umumnya bangunan candi, Borobudur memiliki 3 bagian bangunan, yaitu kaki, badan dan atas yang merupakan deskripsi dari perjalanan kehidupan manusia dan kaitannya dengan alam semesta yang diyakini oleh warga Budha Mahayana, yaitu Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu.


Kamadhatu merupakan alam bawah atau dunia hasrat dan hawa nafsu. Dunia Kamadhatu menunjukkan bahwa manusia terikat pada hasrat dan hawa nafsu, serta cenderung terpengaruh dan dikuasai oleh hawa nafsu. Gambaran dan deskripsi alam kamadhatu secara jelas dalam bentuk relief-relief yang terdapat pada kaki candi asli yang melambangkan adegan Karmawibhangga, yang melukiskan hukum sebab akibat.
Rupadhatu merupakan alam antara atau dunia rupa. Dunia Rupadhatu menggambarkan bahwa manusia telah meninggalkan segala urusan duniawi dengan meninggalkan hawa nafsu dan segala urusan duniawi. Gambaran tahapan ini dilambangkan dengan bentuk lorong penghubung antara tingkat satu sampai tingkat empat.
Arupadhatu merupakan alam atas atau dunia tanpa rupa. Dunia Arupadhatu merupakan gambaran tentang tempat bersemayamnya para Dewa. Gambaran tahapan ini dilambangkan dengan teras bundar di tingkat satu, dua dan tiga, serta kehadiran stupa induk pada tingkat tertinggi.
Selain gambaran kondisi dunia yang terkait dengan perjalanan hidup manusia dalam bentuk relief-relief yang ada, terdapat pula beberapa patung Budha (kurang lebih sebanyak 504 buah) dan stupa (yang terdiri dari stupa induk, stupa berlubang dan stupa kecil).

Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.
Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut agama Buddha.
Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.
Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.
Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.

Ulah tangan-tangan jahil. Dan yang lebih parah lagi..patung-patung ini bahkan dicuri dan diperjualbelikan sampai ke luar negeri...ckckckckck...

Sayangnya pas waktu di sana, kita Cuma bisa naik sampai tingkat ke dua saja, karena tingkat ketiga ditutup untuk direnovasi…tapi kok ga  kelihatan ada pekerja renovasinya yach…apa mereka lima hari kerja jadi hari Sabtu libur…wkwkwkwkwk…




Santai sejenak dibawah pohon di kaki borobudur.

Setelah puas foto-foto akhirnya kita turun dan mengembalikan kain batik yang kita pakai ke tempat pengembaliannya yang ada tepat di pintu keluar candi.
tempat pengembalian

Nih si kecil lagi ngambek minta gendong....(duh..lumayan nih beratnya..) katanya capek habis mendaki...

Keluar, langsung disambut oleh pedagang asongan yang menawarkan aneka souvenir. Sepanjang jalan keluar juga banyak kios penjual souvenir khas Borobudur. Kalau berminat silahkan tawar harga paling tidak seperempat-nya dulu, dan jangan kelihatan kalau kita butuh banget, nanti dimahalin sama penjual-penjual itu. Contohnya nih.. miniature borobudur atau stupa, kalau di dalam area candi ditawarin Rp. 20.000, kalau anda cuma nawar separonya berarti dapat harga Rp. 10.000 tuh.. padahal diluar area candi, barang yang sama ditawarin cuma Rp.10.000, masih bisa ditawar lagi….wew...



Karena sudah siang, kita sekalian makan di situ, menunya nasi pecel + dawet....hmmmm..lezzat.. Rp. 10.000 sudah kenyang…



Setelah selesai makan langsung kita pulang ke Jogja, tapi sebelumnya mampir dulu ke lokasi banjir lahar dingin Merapi di Kali Putih Magelang.






 Batu yang kecil-kecil diangkutin pake truk.... yang gede nanti gimana cara mindahnya ya...


Cuma atap rumah aja yang kelihatan, lainnya udah terbenam pasir

Duh…ngeri ya…nggak kebayang pas terjadinya banjir tersebut gimana panic-nya… Pasir, lumpur dan batu segede gajah gitu meluncur mengenai rumah dan menerjang apapun yang dilewatinya…

Semoga para korban bisa segera pulih, material maupun mental-nya…

Di dalam mobil dalam perjalanan ke Jogja, anak-anakku tertidur semua..capek..lain kali jalan-jalan lagi ya nak....yuuukkkk......Pasti.....