Translate

Senin, 01 Juli 2013

Kebun raya Purwodadi, Bhakti Alam Purwosari, Kebun teh Wonosari

Kali ini jalan-jalanku ke tiga tempat sekaligus dan kebetulan ketiga tempat ini sangat dekat dengan rumahku di Lawang, yaitu : Kebun Raya Purwodadi, Bhakti Alam, dan Kebun Teh Wonosari. Sebenarnya ini adalah jalan-jalan yang “kebetulan”, karena kebetulan adikku Lusi  lagi meng-entertain salah satu expatriate di perusahaannya dan kebetulan banget dia ga ada yang nemanin jadilah mengajak diriku, dan aku mengajak anakku Alta….. kebetulan kan ??? (^_^)))
                       

Lokasi pertama yang kita kunjungi adalah Kebun raya Purwodadi, terletak di jalan raya Surabaya-malang tepat di pinggir jalan, sebelah kiri jalan kalau dari arah Surabaya. Kalau dari rumahku hanya 10 menit naik kendaraan, tapi meskipun cukup dekat dengan rumahku tapi aku sendiri jarang banget ke sana, padahal enak banget suasana disana buat jalan-jalan, apalagi kalau sama keluarga bisa sekalian piknik.

Alamat : Jalan raya Surabaya – Malang Km 65, Desa Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Opening hours : 07.00 – 16.00 setiap hari
Entrance fee : Rp. 6.000/orang
http://www.krpurwodadi.lipi.go.id/


Kita berangkat ber-enam termasuk sopir. Dan karena misi-nya adalah menemani Ms. Hassel dan anaknya yang berasal dari Filipina, jadi terserah dia donk mau gimana caranya menikmati kebun raya ini. Dia maunya jalan kaki mengelilingi kebun raya, jadilah kita semua jalan kaki dan dengan tempo yang lumayan cepat menurutku untuk ukuran jalan santai…., dan kebayang kan hasil akhirnya…kaki gempor…, but it’s fun and refreshing.

pasukan berangkat mengelilingi kebun raya (^_^)

habis "olahraga" jadinya kumus-kumus...

ini habis cuci muka pake air sungai itu jadinya nggak keliatan kumus-kumus :p


sedikit "uji nyali"

Sekilas tentang kebun raya Purwodadi : Kebun raya Purwodadi didirikan tahun 1941 di atas lahan seluas 85 hektar. Dibawah pengawasan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) memiliki hampir 2000 spesies tanaman yang dikelompokkan menurut sukunya. Kebun raya Purwodadi dibuka untuk pengunjung umum pada Maret 1963.

Hal yang perlu disiapkan kalau mau ke kebun raya Purwodadi :
1.     Lotion anti nyamuk, ini item yang paling harus musti kudu dibawa. Nyamuknya ganassss. Aku udah semprotin lotion anti nyamuk tapi nyamuknya masih dengan gagah perkasa menyerang tapi ga mau menggigit, hanya nguing-nguing disekitar kita. Jadi lumayan bekerjalah lotion anti nyamuk yang kubawa.
2.     Masih berhubungan dengan nyamuk, kalau ga punya lotion anti nyamuk mending pakai lengan panjang dan baju yang berwarna terang, karena dari kita berlima yang jalan kaki yang paling banyak diserang adalah yang berpakaian gelap.
3.     Kalau niat jalan kaki pakai sepatu atau sandal yang nyaman biar ga lecet…
4.     Untuk anak kecil bawa baju renang atau pakaian ganti karena sekarang sudah ada kolam renang kecil di area kebun raya. Pasti anak kecil mupeng kalau lihat kolam kan ?

Kebun raya Purwodadi selain sebagai tempat konservatori untuk tanaman-tanaman langka juga bisa menjadi alternative  tempat jalan-jalan keluarga dan tempat olahraga. Selain kolam renang mini, ada kereta kelinci yang pastinya anak-anak juga akan suka, mini playland, lapangan yang luas buat main bola, bahkan ada persewaan sepeda bagi yang ingin bersepeda mengelilingi kebun raya.








Puas keliling kebun raya, menuju next destination….. Bakti Alam Purwosari


Dari kebun raya Purwodadi ke Bhakti Alam ditempuh kira-kira setengah jam. Jalannya lumayan mendaki dan berkelok-kelok. Aku dah takut kalau-kalau anakku mabuk, tapi tertolong karena mobilnya agak sedikit ngadat jadi jalannya pelan-pelan.

Alamat  : Desa Ngembal, Kecamatan Tutur. Pasuruan
Opening hours : -
Entrance fee : Rp. 25.000/orang

Setelah membeli tiket, kita langsung antri naik kereta kelinci untuk diajak berkeliling Bhakti Alam sambil diberi penjelasan oleh guide-nya. Bhakti Alam dibangun mulai tahun 1992 dan dikembangkan selama 9 tahun sampai pohon-pohon yang ditanam tumbuh subur. Dibangun diatas lahan seluas 60 hektar, ditanami berbagai macam tanaman buah seperti durian, kelengkeng, sawo, apel, rambutan, alpukat, melon. Buah favorit adalah Durian, sayangnya pas kita kesini belum panen raya, sehingga kita nggak bisa menikmati durian hasil kebun Bhakti Alam ini.        
Daftar harga fasilitas di Bhakti Alam

Narsis dulu di jembatan masuk Bhakti Alam
Ini kereta kelinci yang dipakai keliling Bhakti Alam, ada banyak keretanya tapi harus antri ya....



Di sebuah green house kita diturunkan, dan ternyata tempat menanan melon emas. Disini kita dikasih icip seiris tipis melon emas yang rasanya luar biasa manisnya (tapi masih kalah manis sama aku ^_^), dan boleh beli dengan memetik sendiri melon emas tersebut dengan harga Rp. 15.000/kg.


Green House

Melon-melon yang sudah matang dan siap dipetik oleh pengunjung yang mau panen dan beli langsung di sini

Karena ga mau beli, ya nyium aja...hehehehe

Berbagai macam tanaman hias juga dijual di sini
Tiap jam makan siang, ada live music dan badut-badut yang menghibur... (jangan keliru...yang tengah bukan badut loh...)


 
Diakhir rute kereta kelinci, kita diturunkan di food court. Dapat gratis jus melon dan susu gelas. Sekalian kita makan siang di food court-nya yang ramai oleh pengunjung.

Di Bhakti Alam ini juga bisa beli tanaman buah dan tanaman hias yang ada disini. Kalau mau menginap juga tersedia, mulai dari cottage untuk keluarga, kamar, bunk bed, barak bahkan kemah pun ada. Kalau mau main ATV juga bisa, dengan harga Rp. 25.000 untuk satu putaran. Katanya juga ada tempat pemerahan susu sapi dan pengunjung bisa mencoba untuk memerah sapi-sapi tersebut. Tapi karena kita mau menuju ke next destination : kebun teh wonosari, jadi cukup sampai makan siang saja kita sudahi kunjungan ke Bhakti Alam.


Alamat  : Desa Toyomarto kec. Singosari, Desa Wonorejo kec. Lawang
Opening hours : -
Entrance fee : Rp. 10.000/orang + Rp. 10.000/orang bila berenang
http://kebuntehwonosari.blogspot.com/


Kebun teh Wonosari, dengan luas 1.144 hektar terletak di 2 kecamatan, yaitu desa Toyomarto (kecamatan Singosari) dan desa Wonorejo (kecamatan Lawang) berdiri sejak 1875. Dimasa penjajahan Belanda, kebun ini ditanami teh dan kina, kemudian pada jaman penjajahan Jepang, sebagian teh diganti dengan tanaman ubi dan singkong. Lalu sejak jaman kemerdekaan dan diambil alih oleh Negara semua tanaman diganti dengan teh hingga sekarang.

Di area Kebun teh Wonosari terdapat pabrik pengolahan teh yang masih aktif sampai sekarang        dan dilengkapi fasilitas layaknya tempat wisata pada umumnya, seperti : kolam renang air hangat (tapi hangatnya pas hari Minggu saja, hari lain dingiiiin minta ampun), penginapan, playground, food court, macam-macam koleksi hewan (kebun binatang mini), taman, toko souvenir, area kemping, ATV dan berkuda.



Setelah puas keliling dan foto narsis di Kebun teh Wonosari ini, mampir di Bakpao Telo untuk beli oleh-oleh cemilan khas Lawang….hehehehehe… meskipun kita asalnya Lawang tapi kan ga afdol kalo pulang ga bawa oleh-oleh (^_^))

Kemana nih next destination ???