Translate

Minggu, 20 April 2014

Kuala Lumpur, Penang dan Melaka

Berbekal tiket Airasia yang kita beli setahun lalu, SUB-KL PP dan KL-Penang PP seharga total Rp. 800.000, hari ini 21 Februari 2014 siang kita berlima (aku, Dien, Ika, Janet dan mba Esti) berangkat menuju Kuala Lumpur Malaysia. Tujuan kita kali ini adalah : Kuala Lumpur, Penang, Melaka.


Everyone can fly...


Berikut rencana jalan-jalan selama di Malaysia :

Tanggal Jam Rute
Day 1, Friday 21 Feb 2014 14.00 Siap di bandara Juanda

16.45 - 20.20 Flight to KL

20.20 - 21.00 Landing, arrival, imigrasi, dll

21.30 - 22.45 To 1 Utama by bus






Day 2, Saturday 22 Feb 2014 04.00 - 05.15 To LCCT by bus

07.10 - 08.20 Flight to Penang

08.20 - 09.00 Landing, arrival, dll

09.00 - 09.30 Down Town Penang (Komtar)


Cari Rapid Penang bus counter. Bus no. 401E

09.30 - 17.00 Go to Penang Hill


daerah Ayer Itam, dari Komtar naik Rapid Penang no. U204, buka mulai 06.30 - 11.15malam.Sampai Stasiun, langsung beli tiket kereta api ke Puncak-nya Furnicular Train RM30


Penang Hill


Kek Lok Si Temple


masuk area Dewi Kwan In RM 4, Pagoda RM 6


Back to Komtar bus U2014


Getting around Georgetown


(naik CAT Free Rapid, turun di no. 15, mulai Masjid Kapitan Keling, Sri Mahammariam, Temple of Goddest, St. George Church, Court Building, Town Hall, City Hall, War Memorial, Fort Cornwallis, Clock Tower, belok jalan Lebuh Pantai tempat bangunan kuno inggris, lalu ke lebuh gereja ada gereja street pier


Sleeping Budha ada didekat Gurney Plaza, kemudian ke Burmesse Temple


dari george town kembali ke komtar dulu, lalu naik 103 turun jalan burma


Gurney Drive


Bus no 101 turun di Gurney drive

17.00 To Airport

20.10 - 20.25 Back to KL by Airasia

21.00 - 22.45 To one utama by bus






Day 3, Sunday 23 Feb 2014 07.00 - 07.30 Dari One Utama ke Terminal Bersepadu Selatan di Bandar Tasik Selatan naik LRT

07.30 - 09.30 To Melaka from Terminal Bersepadu Selatan

09.30 - 10.00 Melaka Sentral ke kota, bus no. 17, or Panorama bus, or taxi RM15

10.00 - 18.30 Menara Taming Sari (10am – 11pm)


Melaka River Cruise (daily from 9am to 11.30pm, every 30min)


Depart di Muara Jetty, dibelakang Maritime Museum (kapal Flor De la Mar). Dari sini kapal menyusuri sungai sampai Taman Rempah jetty kemudian kembali lagi ke tempat semula yaitu Muara Jetty.


St Paul Hill / A Famosa


Xavier & Christ Church/Stadthuys/Dutch Square


Melaka Malay Sultanate Water Wheel, Middleburg Bastion


Beside Tourist Information Center and infront of Dutch Square


Sam Po Kong Temple


Cheng Hoon Teng


Sri Poyyatha Vinayagar Moorthi Temple


Musium Babah Nyonya (9.00am – 1.00pm /2.00pm – 5.00pm, entrance fee RM12)


Go there before 12.00noon. Free guided tour before the lunch break is around 12.05 pm. After lunch the museum will crowded with group from school children and foreign tourist.


Mesjid Kampung Keling


Jonker Street

18.30 - 19.00 To Melaka Sentral by bus no. 17

19.00 - 21.00 Back to KL






Day 4, Monday 24 Feb 2014 08.00 Wake-up

08.00 - 08.30 LRT to Wangsa Maju

08.30 - 10.00 ke rumah Yuni

10.00 - 11.00 Petronas


LRT to KLCC

11.00 - 14.00 Bukit nanas forest (7am - 6pm) free admission


Take Kelana Jaya Line LRT and stop at the Dang Wangi Station

14.00 - 15.00 Masjid Jamek


Dataran Merdeka, Abdul Samad Building


LRT to Masjid Jamek

15.00 - 17.00 central market


LRT to Pasar Seni

17.00 - 18.00 To LCCT by Fast Train


LRT to KL Sentral then take Fast Train to LCCT

18.00 at LCCT

20.45 - 22.20 Coming Home




Seperti biasa, meskipun sudah terschedule tetap saja banyak yang melenceng dari schedule atau nggak jadi dikunjungi karena keterbatasan waktu dan tenaga.
Dan untuk kali ini ceritanya adalah MENGEJAR BIS, karena tiap kali naik bis kita selalu kejar-kejaran dengan waktu alias mepet banget waktunya antara jam kita datang dengan keberangkatan bis....enak sih nunggunya cuma bentar...ga sampai 5 menit bis berangkat....tapi deg degannya itu loh...kalau ketinggalan bis gimana dong???


Hari pertama : Wonderful Host…. and Beautiful.. :)

Jam setengah sembilan malam waktu Malaysia kita mendarat di LCCT Kuala Lumpur. Setelah menyelesaikan proses imigrasi dan bagasi kita segera menuju counter bis untuk membeli tiket bis ke One Utama di Damansara karena “penginapan” kita terletak di sana. Bis akan berangkat jam 21.30, padahal sekarang jam 21.15 dan letak bisnya di halte paling ujung di bandara. Pertengahan jalan baru nyadar bahwa tiket beli 5 pcs hanya di kasih 4 pcs, langsung balik lagi ke counter-nya dan untung-nya memang tiket-nya ketinggalan di counter, jadi nggak harus beli satu lagi. Karena waktu sudah mepet dengan jam berangkat bis, kita lari menuju bis….hosss..hosss..fuihhh…. malam-malam olahraga di LCCT judulnya. Sampai di bis baru nyadar kalau uang kembalian kurang….haiya… makanya neng selalu hitung dulu yach. Meskipun cuma kurang RM10 tapi tetep nyesel juga kenapa tadi nggak dihitung dulu (Y_Y)


Perjalanan ditempuh selama 1 jam dari LCCT ke Damansara. Di terminal bus Damansara kita dijemput oleh teman kakaknya Dien yang bekerja di Malaysia, namanya mbak Rosi… orangnya baik banget dan cantik . Jadi selama di Malaysia kali ini kita berlima nginepnya gratis di apartemen mbak Rosi…asyikkkk *jingkrak-jingkrak* #pengiritan.

Berkendara di Malaysia ada aturan yang di Indonesia tidak ada (ato dilanggar dan ga tau kalau itu pelanggaran ya…hmmmm) yaitu jumlah penumpang ga boleh melebihi kapasitas tempat duduk di mobil yang dikendarai. Karena mobil mbak Rosi adalah mobil 5 seater, padahal kita ber-enam termasuk mbak Rosi, jadi diwanti-wanti kalau ada Polisi maka salah satu harus sembunyi biar ga ketahuan…untung selama di Malaysia ga pernah ketemu Polisi..hehehehehe.


atas ki-ka : Dien, Mbak Rosi our host... thanks udah nampung kita mbak...lain kali lagi ya...hehehehe
bawah ki-ka : Janet, mba Esti, aku, Ika


Hari pertama tidur jam 1 pagi untuk bangun lagi jam 3 pagi mengejar pesawat ke Penang.


Hari kedua : Another wonderful host…. And beautiful too… 

Tidur hanya dua jam dan harus bangun pagi-pagi untuk mengejar bis pertama jam 4 pagi dari Damansara menuju LCCT, karena penerbangan kita ke Penang jam 7 pagi.

Penerbangan ke Penang ditempuh hanya 45 menit. Hari ini selama se-siang saja kita rencananya akan ke Penang Hill, Kek Lok Shi Temple dan explore George Town dan kalau sempat mau kuliner ke kawasan Gurney drive...tapi kayaknya banyak ga nututnya. Ika juga akan menemui teman seperjuangan waktu dapat kesempatan belajar di Jepang waktu SMA dulu. Satu hari di Penang, semoga bisa explore objek wisata dan makanan khas-nya.

Ketika nyampe bandara Penang dan sambil menunggu semua kumpul karena tempat duduk waktu di pesawat beda-beda, Ika aktifin HP dan muncullah message dari Janet klo dia masih tertinggal di KL….haaaahhhh..???? Karena Janet beli tiketnya tidak bersama-sama dengan kita, ternyata dia salah beli untuk 1 jam lebih lama dari kita….hahahahahaha…untung nggak salah rute atau salah tanggal… *tepok jidat*

Sambil menunggu Janet datang, kita akhirnya sarapan dulu di salah satu kedai di bandara sambil menunggu teman Ika juga. Teman Ika namanya Shermain, orang Penang asli keturunan Chinese, cantik dan buuuaiiikkk banget. Hari ini ternyata kita dijemput, ditemanin selama di Penang, dan diantar kembali ke bandara oleh Shermain….aiiihhhh senengnya…*jingkrak-jingkrak lagi* #another pengiritan.

nih yang paling kanan tuan rumah kita kali ini di Penang... tengkyu Shermain

Setelah semua komplit…termasuk Janet (^_^) langsung kita cap cus ke Penang Hill. Sama seperti di KL, karena mobil 5 seater jadi kalau ketemu Polisi salah satu harus merunduk ya….siap ????

Seperti motonya Penang Hill : “Jangan ngomong pernah pergi ke Penang kalau belum ke Penang Hill”. Jadi meskipun aku sudah pernah ke Penang Hill aka Bukit Bendera, klo ke Penang aku harus tetep ke Penang Hill juga kan biar disebut pergi ke Penang…hehehehehe…geje ah. Untuk perjalananku ke Penang sebelumnya bisa dibaca disini.




naik Furnicular train ini kalau mau ke Penang hill

jalur train... ssstttt....ada yang gemetaran lho naik Furnicular train ini....mabok 

tapi sampai di atas udah cengengesan lagi....hihihihi





tak lengkap klo ga nyobain es krim-nya. yang rasa green tea mantafff

muter-muter Penang hill pake electric car ini, cuma RM30


pemandangan dari atas bukit bendera yang luar biasa....rasakan sendiri..kalo di foto kayaknya biasa aja




Dari Penang Hill, lanjut ke Kek Lok Shi temple. Tidak seperti waktu aku ke Kek Lok Shi tahun lalu yang harus mendaki dari bawah ke atas, kali ini karena pakai mobil, kita ga perlu mendaki…mobilnya bisa langsung parkir di depan pintu masuk…asyikkk ga capek.







harapannya apa Ka ??? :)


Puas foto-foto di Kek Lok Shi, kita cari makan siang khas Penang yaitu Asam Laksa. Menurut Shermain sebenarnya untuk kuliner lebih enak kalau malam hari. Di daerah Air Itam ada Asam laksa yang terkenal dan ramai dikunjungi, jadi kita makan di situ. Aiiiihhhh….ternyata Asam Laksa tuh…..gaaaaa enaaaaakkkkk sama sekali….brrrrrrr… (menurut lidahku lho ya..), akhirnya karena eman jadi harus dihabiskan dengan terpaksa sambil pasang muka mau muntah. Dan gara-gara asam laksa ini kita jadi nggak selera nyobain makanan lainnya.


nih penampilan asam laksa

wuiiihhh....enak Net ??? semangat banget...

aku prefer ini aja...gorengan

ato ini...kue kacang Moci...jualnya di pasar air itam ini juga


Tujuan selanjutnya adalah George Town untuk melihat bangunan-bangunan tua, tetapi karena hari ini panasnya luar biasa, kayaknya sekitar 35 derajat Celcius deh, kita ga bisa explore terlalu banyak. Hanya sempat mengunjungi Burmesse temple dan Sleeping Buddha di jalan Burma, Fort Cornwallis dan Gereja St. George, selebihnya muter-muter aja pakai mobil lihat Clock Tower, Masjid Kapitan Keling, dan bangunan-bangunan tua di sekitar Georgetown, atau malah ngiyup di bawah pohon sambil minum es…serasa surga deh kalau ketemu sama es, kalau bisa es tuh mo buat mandi aja.






Burmesse temple dan dalam-nya 

Giant Sleeping Buddha


Wheel of fortune di Sleeping Buddha... pengen tau ramalan nasib ??? cukup RM0.5











Sempat kepingin ke 3D museum, tetapi ternyata biaya masuknya mahal RM30 karena week-end, akhirnya ga jadi masuk hanya foto-foto aja di depannya….dasar OGI ya… ogah rugi.






Sebelum kembali ke bandara kita mau makan siang dulu, isi perut yang keroncongan. Kita makan di Kopitan White Coffee saja, karena kita sudah kapok dengan Asam Laksa…hehehehehe… Di sini menunya lebih internasional jadi lebih masuk ke lidah kita, harganya juga nggak mahal-mahal kok.


Kopitan White Coffee di daerah Pengkalan Weld, menempati salah satu gedung tua yang masih terawat keindahannya.


Selesai makan, kembali ke bandara Penang….dan bye bye Penang….bye bye Shermain…see you…xoxo
Kali ini kembali ke Damansara naik fast train ke KL Sentral kemudian lanjut dengan menggunakan LRT turun di stasiun Taman Bahagia, stasiun LRT terdekat dengan apartemen mbak Rosi. Ternyata waktu tempuhnya lebih lama lho…sekitar 1.5 jam total perjalanan dari LCCT ke Damansara. Jadi kalau dari LCCT mau ke daerah Damansara mending naik bis saja.


Hari ini tidur lumayan agak lama daripada kemarin karena jam 11 malam sudah sampai apartemen mbak Rosi dan besok ke Malaka rencananya berangkat jam 7 pagi.


Hari ketiga : Old town with red building

Rencana berangkat jam 7 pagi, agak molor dikit satu jam. Naik LRT dari Taman Bahagia turun di stasiun LRT Bandar Tasik Selatan/Terminal Bersepadu Selatan, interchange-nya di Masjid Jamek. Kita sempat keliru interchange di KL Sentral karena pikir kita semua interchange LRT maupun monorel pasti ada di KL Sentral, ternyata enggak, interchange untuk LRT Ampang dan LRT Kelana Jaya ada di stasiun Masjid Jamek.

Terminal Bersepadu Selatan bagus dan bersih….bener-bener bagus dan bersih lho…bandara di Indonesia aja kalah, ato ga usah jauh-jauh deh…LCCT dan KL Sentral kalah bagus dan bersih. Kita langsung cari loket untuk beli tiket ke Melaka. Di sini counternya bisa melayani semua tujuan dan semua armada bis, kita tinggal sebutin aja jam keberangkatan, nanti semua daftar bis yang berangkat di jam pilihan kita akan muncul dan kita tinggal pilih mau beli tiket bis yang mana. Kita pilih bis Delima yang berangkat jam 09.30 pagi, harganya RM10 per orang. Dapat tiket, kita langsung check-in karena 10 menit lagi bis berangkat. Ruang tunggu seperti di bandara dilengkapi jalur boarding bernomor serta layar televisi yang berisi informasi mengenai nama bus beserta jam keberangkatan bus, persis kayak tv informasi yang di bandara.

Tepat jam 09.30…ga pake molor…bis berangkat. Perjalanan selama 2 jam diputarkan film barat, tapi aku lewatkan dengan tidur saja ah….zzzzzzzzz.

Sampai Melaka Sentral (terminal bis di Melaka) tepat pula jam 11.30. Sementara yang lain beli sarapan yang sekaligus makan siang, kita bagi tugas untuk booking tiket untuk pulang kembali ke KL. Kalau di Terminal Bersepadu Selatan sangat bersih dan rapi, disini sebaliknya. Penjualan tiket tidak jadi satu di ticket counter tetapi tiap perusahaan otobus punya counter sendiri-sendiri dan makelar dari masing-masing perusahaan otobus tersebut berlomba-lomba mencari pembeli, jadi suasananya sedikit ribut dan ga nyaman. Akhirnya aku pilih bus Transnasional yang pulang jam 8 malam seharga RM13,6 karena bis Delima (bis yang kita naiki pas berangkatnya) dengan harga yang sama pulangnya lebih awal yaitu jam 7 malam. Aneh ya…kenapa bis yang sama dengan rute yang sama tapi harga tiket beda untuk pulang dan perginya ???

Kelar urusan perut dan tiket, kita menuju bagian belakang terminal tempat bis kota Melaka mangkal. Untuk menuju tourist spot di Melaka kita naik bis Panorama nomor 17 seharga RM1,5. Dari Melaka Sentral ke pusat kota Melaka kira-kira setengah jam saja. Kali ini kita memulai explorasi Melaka ini dengan turun di Menara Taming Sari. Semua spot wisata di Melaka bisa dicapai dengan jalan kaki. Turun bis di tempat wisata mana saja tidak masalah, karena jarak tempat wisata satu ke tempat lain dekat banget. Menurutku paling tepat untuk memulai menjelajah adalah turun di Christ Church dan di dekat situ ada Melaka tourism information (seberang Christ Church) untuk ambil peta dulu, baru kemudian explore tempat wisatanya, jadi pas jalan-jalan kita pegang peta.


Perempatan di depan Melaka Tourist Information (MTI) difoto dari depan MTI. Red Building di seberang MTI tsb adalah Christ Church, Clock Tower dan Stadhuys


Menara Taming Sari merupakan menara pandang setinggi 110 meter yang bisa memuat sekitar 60 orang untuk sekali angkut. Menara akan berputar 360 derajat kalau tidak salah tiga kali putaran selama kurang lebih 10 menit. Kita bisa melihat kota Melaka dari atas, dan pemandangan dari atas bagus banget…tidak rugi naik menara ini. Biaya masuk menara ini RM20 untuk dewasa dan RM10 untuk anak-anak, tapi untuk pemegang ID card Malaysia atau MyKad di diskon 50%.


lingkaran yang diatas itu yang bisa dinaiki dan muat untuk 60 orang

di dalam menara

pemandangan dari atas menara, kota Melaka yang terus membangun, historical site, dan laut biru yang indah...sayang untuk dilewatkan



Dari menara Taming Sari kita berjalan ke arah museum maritime yang bangunannya merupakan replica kapal harta karun yang bernama Flor de La Mar. Flor de La Mar merupakan kapal Portugis yang tenggelam di lautan dekat Sumatera karena kelebihan beban. Saat tenggelam kapal tersebut memuat sekitar 60 ton emas dan sekitar 200 pcs perhiasan dengan berbagai ukuran, mulai dari ukuran kerikil sampai ukuran kepalan tangan orang dewasa. Perkiraan nilai seluruh harta karun tersebut saat ini adalah USD 2,6 milyard, merupakan harta karun termahal yang tenggelam di laut dan belum dapat ditemukan sampai saat ini. Emas dan perhiasan tersebut di dapat dari kesultanan Melaka yang memang dikenal  sebagai salah satu daerah terkaya di dunia saat itu (sekitar tahun 1500).




Dari Flor de La Mar, kita menuju ke Melaca River Cruise yang berada di belakang Flor de La Mar tersebut. Dengan ticket seharga RM15 kita dibawa menyusuri sungai Melaka yang bersih dan cantik karena di sisi kiri dan kanan sudah diperindah dengan berbagai tanaman cantik dan mural disepanjang tembok sungai Melaka. Total seluruh perjalanan sekitar hampir satu jam, dan saat kembali akan diperdengarkan sejarah Melaka serta penjelasan mengenai spot-spot yang kita lewati sepanjang cruise tersebut.






ini kapal yang kita naiki sepanjang sungai. Jangan bayangin karena namanya cruise trus kita naik kapal pesiar besar, ini cuma boat aja...tapi worth to try, pemandangan bagus sepanjang sungai





mural sepanjang bangunan di sungai Melaka, patut dicontoh di Indonesia agar tidak terlihat kumuh tapi lebih ke bernilai seni


Melaka river cruise selesai….lanjut ke tempat-tempat wisata lain yaitu St. Paul Hill. Namanya juga hill, jadi pasti harus mendaki "beberapa" anak tangga untuk mencapai puncaknya dimana reruntuhan gereja Katolik tua St. Paul berada. Meskipun reruntuhan tapi terpelihara bagus dan kelihatan banget nilai artistiknya….hmmmmm beautiful place.








Hal yang menarik di St. Paul Church ini (selain gerejanya itu sendiri lho ya....), yaitu :
1. Pengamen ini ada di dalam reruntuhan gereja St. Paul, suaranya merdu sekali. Dia baru menyanyi kalao banyak pengunjung, kalau dikit dan nggak ada yang tertarik ya dia diem aja.


2. Pelukis ini lukisannya bagus-bagus, kebanyakan melukis memakai pensil dan tema lukisan yang dipajang adalah tempat-tempat wisata di Malaysia, tapi sesuai orderan juga sih. No picture allowed, ini sembunyi-sembunyi ambil gambarnya.


3. Kucing ini lucu bangeeeeetttssss. Dia ada di dalam gereja dan tidur pas di tengah-tengah pintu di mana orang lalu lalang masuk. Jadi pasti tiap orang yang lewat pintu yang ada di belakang pasti liat nih kucing. Kata penjaga salah satu stand disitu, emang kucing ini jagoan acting apalagi kalau banyak pengunjung, dia pasti pura-pura mati dan meskipun diganggu kayak gimanapun dia nggak gerak dari tempatnya. Liat posenya...lucu banget, kadang malah sama orang-orang di kasih pisau seolah-olah tidur sambil peluk pisau....hehehehe



Yang ini paling menarik.....hahahahaha....ngapain neng ????? kurang ya sangunya sampe segitunya cari uang buat modal pulang Indonesia...



Kemudian sepanjang jalan setelah St. Paul church ada banyak museum yang aku lewati, seperti museum kereta api, museum seni bina, museum architecture, museum sastra, dan banyak museum lain yang kebanyakan semua bercat merah.



Beberapa muzium di sepanjang jalanan Melaka.....buanyak banget musium di sini, kayaknya semua benda dimusiumkan deh.



Bila capek, bisa naik becak wisata yang indah-indah ini keliling Melaka. Bayarnya maximal RM 40, kalau ada yang charge lebih dari itu bisa dilaporkan ke aduan.


Di ujung dari deretan museum museum tersebut ada spot wisata lagi yaitu A Famosa, merupakan benteng peninggalan portugis yang masih terawat sampai saat ini.


A Famosa


Dari A Famosa, sebenarnya kita mau ke Cheng Ho Teng temple tapi karena terbatas waktu dan bingung membaca peta (backpacker tapi kok bingung membaca peta....hahahahaha), jadi kita balik lagi ke arah semula dan berfoto sebentar di landmark-nya Melaca yaitu gereja merah Christ Church. Kita nggak masuk ke gerejanya karena saat kita ke sana gerejanya tutup.


Landmark terkenal Melaka... Christ Church




Objek wisata Melaka kelar kita jelajahi, meskipun tidak bisa semua terkunjungi tapi paling nggak dalam sehari ini kita bisa mengunjungi spot-spot yang terkenal dan bagus. Sekarang karena hari sudah semakin siang dan perut juga sudah keroncongan, waktunya untuk wisata kuliner-nya Melaka yang tentu saja tidak bisa dipisahkan dari Jonker Street, kawasan kuliner dan shopping street dimana semua makanannya enak-enak.




Kalau membeli souvenir di Jonker street usakan bandingkan dulu harga di tiap stand, karena ternyata tiap-tiap stand selisihnya bisa lumayan lho. Aku beli sampul passport seharga RM10, ternyata di ujung Jonker street hanya RM3.5.... duh. Bila beli banyak juga bisa ditawar kok.

Hati-hati untuk yang non-muslim karena banyak makanan yang tidak halal, pastikan untuk bertanya lebih dulu sebelum membeli.












Tepat jam 6 sore kita sampai di ujung jalan Jonker Street, jadi pas waktunya untuk kembali ke Melaka Sentral, karena kita beli tiket bis kembali ke Kuala Lumpur yang jam 8 malam.

Untuk ke halte bis terdekat dari Jonker street ternyata penuh perjuangan juga ya… Sampai ujung Jonker street (ada gereja dipojok kanan) langsung saja ke kanan dan ikuti jalan besar yang sayangnya tidak ada trotoar. Kemudian terus saja sampai mentok pertigaan kemudian belok kiri, kira-kira 10 meter ada halte bis. Bis yang digunakan sama dengan bis saat berangkat yaitu bis nomor 17. Tapi ternyata bis-nya lamaaaaaa banget, hampir 1 jam kita nunggu nggak ada bis sama sekali. Untungnya ada taksi yang nawarin kita ke Melaka Sentral seharga RM2 per orang, jadi RM10 total untuk kita berlima, dia ngitungnya per-orang. Ga sampai 15 menit sudah sampai di Melaka Sentral dan tepat waktunya untuk naik bis ke Kuala Lumpur. Bye..bye Melaka… kepingin kesini lagi tapi nginep suatu saat nanti.




Methodist Church yang ada dipojok kanan ujung Jonker street sebagai patokan

Saking lamanya nunggu di halte, jadinya narsis dulu

Nih nama halte tempat kita nunggu bis, Halte Hang Tuah Mall karena letaknya persis di depan mall Hang Tuah. Jadi kalau tanya ke orang mungkin nyebutin mall ini saja.



Hari keempat : Kuala Lumpur – Little Reunion

Hari terakhir perjalanan kita di Malaysia. Pagi ini nggak se-hectic hari-hari sebelumnya, kita agak santai. Setelah packing dan pamit dengan tuan rumah yang baik hati, kita menuju ke rumah salah seorang teman kita sekantor dulu yang sekarang ikut suami yang kerja di Kuala Lumpur. Hallo Yuni dan beautiful little Rena… xoxo. Nyelonjor bentar di rumah Yuni sambil nonton Running Man..hehehehehe




Dari apartemen Yuni di daerah Wangsa Maju, kita menuju ke Petronas sebentar untuk foto-foto. Panasnya itu loh….luarrrr biasa.




Kemudian menuju masjid Jamek, masjid tua terbesar di Malaysia. Karena kita berlima tidak memakai pakaian tertutup maka kita wajib memakai jubah yang dipinjamkan gratis. Kok serasa kayak sister act yach….




Dari Masjid Jamek, kita menuju dataran merdeka yaitu lapangan tempat dikumandangkannya kemerdekaan Malaysia. Diseberangnya ada bangunan tua yang indah juga yaitu Abdul Samad Building. Kalau siang sih kayaknya biasa saja, tapi kalau malam hari indah karena ada lampu-lampu yang gemerlapan.




Gak afdolkan kalau kita para cewek nggak belanja, jadi langsung kita cap cus ke Central market untuk beli souvenir dan oleh-oleh khas Malaysia buat suami, anak, adik, teman kantor, tetangga, dll, dll, dll…..hahahahaha…ribet ya orang Indonesia memang kalo pergi musti harus always bawa oleh-oleh.


mborong apa aja mbak ???



Berikut total pengeluaran selama 4 hari di Malaysia :


Date Expense RM IDR
Day 1 Friday Airport Tax
150,000.00
21-Feb-14 Taxi to Juanda (80.000 dibagi 4 orang)
20,000.00

Bus from LCCT to One Utama MYR 15.00 54,750.00

Mineral Water MYR 4.00 14,600.00




Day 2 Saturday Bus from One Utama to LCCT MYR 15.00 54,750.00
22-Feb-14 Funicular Train MYR 30.00 109,500.00

Magnet Kulkas 1 pcs MYR 3.00 10,950.00

Lunch (Gorengan + Asam Laksa) MYR 8.20 29,930.00

Tiket Fort Rotterdam MYR 2.00 7,300.00

Buah (RM1/buah) MYR 3.00 10,950.00

Rujak + Minum MYR 7.00 25,550.00

Makan malam MYR 15.00 54,750.00

Fast train from LCCT to KL Sentral MYR 12.50 45,625.00

LRT from KL Sentral to Taman Bahagia MYR 2.00 7,300.00




Day 3 Sunday LRT form Taman Bahagia to Terminal Bersepadu Selatan MYR 3.80 13,870.00
23-Feb-14 Bus to Melaka MYR 10.00 36,500.00

Panorama Bus to Melaka downtown MYR 1.50 5,475.00

Buah potong MYR 4.00 14,600.00

Tiket Menara Taming Sari MYR 20.00 73,000.00

Melaka River Cruise MYR 15.00 54,750.00

Oleh-oleh (Sampul passport, tempelan kulkas, jam tangan) MYR 75.20 274,480.00

Taxi to Melaka Sentral MYR 2.00 7,300.00

Bus from Melaka to TBS MYR 13.60 49,640.00

LRT from TBS to Taman Bahagia MYR 3.80 13,870.00

Taxi to Damansara Perdana MYR 4.80 17,520.00








Day 4 Monday LRT from Taman Bahagia to KL Sentral MYR 2.00 7,300.00
24-Feb-14 Titip bagasi di KL Sentral (RM20 dibagi 5 orang) MYR 4.00 14,600.00

Nasi Lemak di 7/11 MYR 2.90 10,585.00

LRT KL Sentral to Wangsa Maju MYR 1.60 5,840.00

LRT Wangsa Maju to KLCC MYR 2.00 7,300.00

LRT KLCC to Masjid Jamek MYR 1.00 3,650.00

LRT Masjid Jamek to Pasar Seni MYR 1.00 3,650.00

Gorengan + Buah potong MYR 3.00 10,950.00

Es Air Mata Kucing MYR 2.30 8,395.00

Oleh-oleh (tas kain) MYR 25.00 91,250.00

LRT Pasar Seni to KL Sentral MYR 1.00 3,650.00

Fast Train to LCCT MYR 12.50 45,625.00

Makan malam di bandara MYR 5.00 18,250.00





Total MYR 333.70 IDR 1,388,005.00

kurs MYR1 = IDR3650

Beli online Tiket Pesawat SUB - KL - Penang - KL - SUB
800,000.00





GRAND TOTAL
2,188,005.00


Empat hari di Malaysia rasanya masih kurang…hehehehehe…kapan ke sini lagi ya ????? Emang kalau untuk jalan-jalan selalu kurang, coba suruh kerja pasti kurang juga…kurang liburnya maksudnya… See you Petronas.... (soalnya tiap ke KL aku pasti ke Petronas meski udah kesana berkali-kali….hahahahaha)

***picture by Peni & Ika...thanks Ka***