Akhirnya setelah menantikan kurang lebih selama 8 bulan, kami bertiga (aku dan teman kantor, Evi & mba Elvi) berangkat juga ke Malaysia. Kenapa 8 bulan, karena kami memang beli tiketnya sudah 8 bulan yang lalu. Tiket Airasia Surabaya-KL (PP) dan KL-SIN (PP), karena kalau mau murah memang harus booking jauh-jauh hari, pas ada promo tiket murah kita langsung booking.
20 May 2011 jam 08.55 pesawat Airasia tujuan Kuala lumpur membawa kami bertiga menuju negara tetangga, Malaysia. Jam 12.25 waktu Malaysia kami mendarat. Karena beda 1 jam lebih cepat dari Indonesia, maka perjalanan tersebut ditempuh kira kira 2.5 jam. Kami mendarat di terminal LCCT (Low Cost Carrier Terminal) bandara khusus untuk budget carrier seperti Airasia ini. Kalau yang bukan budget carrier mendaratnya di bandara KLIA, bandara yang lebih megah.
Karena namanya aja terminal low cost, jadi jangan dibayangkan bandara yang besar atau mewah macam Changi di Singapura atau setidaknya Cengkareng. Ini kayaknya kalo dibandingkan kayak bandara Soekarno Hatta dengan Halim Perdana Kusuma, nah LCCT ini Halim-nya. Untuk mencapai ke arrival gate dan imigrasi, kita harus berjalan lumayan jauh, karena nggak ada fasilitas macam garbarata/belalai gajah seperti kebanyakan bandara lainnya.
Nyampe imigrasi passport dicheck, sidik jari, ditanyain dikit2, selesai deh.. Kita langsung cari kendaraan menuju KL Sentral. Rencana semula kita mau naik bis-nya Airasia, sekali jalan RM9, tapi tidak jadi karena dipikir-pikir takutnya jalannya macet, jadi kita naik KLIA Express train RM12,5 sekali jalan, selisih RM3,5 dengan bis jadi mending naik train aja karena lebih cepat, total 40menit sudah sampai KL Sentral (Bandara - Stesen Salak Tinggi by bas 20menit, Stesen Salak Tinggi - KL Sentral 20menit). Kalau naik bis kira kira satu jam itupun kalau lancar dan tidak macet, karena KL juga hampir sama dengan kota besar di Indonesia, kalau pas jam pulang pergi kantor pasti macet.
Dapat 2 tiket, tiket untuk naik bas dari LCCT ke stesen Salak Tinggi & tiket untuk naik KLIA express-nya
Sampai di KL Sentral, kita langsung mau beli tiket bus ke genting untuk keesokan harinya, ternyata sudah habis semua untuk yang berangkat pagi, adanya yang berangkat jam 11.30 dan kembali jam 14.00. Ya udah kita ga jadi beli karena takutnya nanti disana ga bisa puas kalau cuma sebentar. Sama mbak yang jaga counter tiket kita disarankan untuk beli tiket ke terminal Purudaya, karena kalau dari sana pasti ada. Ya sudahlah, nanti aja kalau sempat kita mau beli ke Purudaya.
Karena kita nginapnya di Tune Hotel, jadi dari KL Sentral kita naik monorail ke stesen Medan Tuanku. Kita sempat nyasar waktu nyari stesen KL Sentral, karena stesen monorail tidak satu lokasi dengan terminal KL Sentral. Pas keluar dari terminal KL Sentral, di perempatan ada petunjuk arah bunyinya ”stesen Monorail Tun Abdulrazak 400m”, jadi kita ngikutin tanda itu, eh taunya jauh banget. Setelah nanya, ternyata kita kejauhan....hehehehe. Ikutin aja canopi sepanjang keluar dari KL Sentral, canopi habis langsung deh nyebrang pasti ketemu stesen monorail KL Sentral.
Tiket Monorail sekali jalan
Di dalam monorail
Sama dengan di Singapura, petunjuk arah di tiap stesen di sini juga jelas
Dari KL Sentral ke Medan tuanku RM2,5. Dari stesen Medan tuanku ke Tune hotel kira-kira 100 meter-an, jalan ga sampai 10 menit sudah sampai. Kamar di tune ini kita belinya juga 8 bulan yang lalu. Total tiket pesawat PP Sub-KL + 3 malam kamar tune hotel, per-orangnya adalah Rp. 405.000 (murah banget kan...makanya cepetan booking kalo pas ada promo..)
Setelah check-in, kita langsung masuk kamar dan sekalian makan siang menunya nasi lemak bungkus yang kita beli di seven eleven di KL sentral seharga RM1,3 isinya nasi+telor+ikan sotong/ikan bilis+sambel....lumayanlah rasanya untuk ukuran harga segitu, kalo porsinya buat kita cewek sih cukuplah...sudah kenyang.
Ini dia tempat tidur kita...tidur serasa di bintang 5 dengan harga bintang 2....gitu sih promosinya....
Nasi Lemak yang kita beli di Seven Eleven seharga RM1,3
Habis makan siang kita tidak menyia-nyiakan waktu di kamar, langsung kita cabut untuk mengelilingi dan menjelajah KL...hehehehe...(lebay.com). Hari pertama ini kita jalan ke bukit bintang dan petronas twin tower. Dari hotel kita jalan kaki lagi ke stesen medan tuanku naik monorail turun di stesen bukit bintang RM1,6. Di daerah bukit bintang, kita jalan ke mall disekitar sana, bukit bintang plaza, sungei wang plaza, low yat plaza, lot 10 dan menyusuri bintang walk...sampai pegel kaki...
KL Tower kelihatan dari Bintang walk
Bintang Walk yang kita lewati meski cuma dikit..
Lihat-lihat stand sepatu di Bukit bintang Plaza...vincci, inchi, licci..ato chi chi yang laen..hehehe
Dijual lampu unik... ini di depan low yat plaza
Dari daerah low yat plaza kita cari stesen monorail terdekat. Oleh seorang satpam, kita ditunjukin arahnya ke stesen Imbi, ini di samping low yat plaza. Naik monorail dari stesen Imbi ke stesen Bukit Nanas RM1,6 tujuannya mau ganti LRT menuju KLCC untuk lihat petronas. Setelah nyampe stesen Imbi ternyata Petronas-nya kok dah kelihatan deket ya... akhirnya kita putusin jalan kaki aja ke Petronas, yang ternyata meski jaraknya “cuma” 700 meter tapi karena kaki dah pegel jadinya terasa jauuuuhhhhh banget....
Pemandangan petronas dari stesen Imbi...yang kelihatan dekat ternyata lumayan capek di kaki. Karena Petronas-nya gede jadi dari mana-mana kelihatan deket...fuih...
Menuju Petronas kita melewati Malaysia Tourism Center, foto-foto bentar di depannya...tapi sayang karena malam dan kamera-nya apa adanya ya jadinya juga apa adanya....xixixixixi...
Di depan Malaysian Tourism Center
Sampe Petronas langsung deh jeprat-jepret kamera. Udah puas langsung jalan kaki lagi ke stesen Bukit Nanas untuk menuju hotel/stesen Medan Tuanku RM1,2.
Sebelum masuk ke hotel, kita belanja dulu di Giant depan Tune Hotel. Beli air mineral yang 1.5 liter, karena di hotel tidak disediakan RM0,89 dan Pop Mie buat sarapan.
Hari kedua di Malaysia kita rencananya mau ke Batu Cave, Pasar Seni, Petaling dan Sunway Lagoon. Kami berangkat dari hotel jam 10 pagi karena menunggu teman dari Indonesia yang bekerja di Malaysia, Mbak Widyawati.
Tujuan pertama kami adalah ke Pasar Seni & Petaling Street. Naik monorail dari Medan Tuanku ke Hang Tuah RM1,2, kemudian dari Hang Tuah maksudnya mau turun di Pasar Seni tapi karena kita ga dengar petunjuknya kita kelewat sampai ke Masjid Jamek RM1,2. Akhirnya di stesen Masjid Jamek kita pindah naik LRT Putra ke Pasar Seni RM1,2.
Masjid Jamek dari belakang
Stesen Masjid Jamek
Sampai di stesen Pasar Seni, kita langsung deh menuju ke Petaling Street. Sambil foto-foto, kita tentu saja belanja oleh-oleh dan titipan (dendeng, tas, dompet, dll)...hehehehe... Kalau datang pagi-pagi dan pintar nawar, di sini bisa dapat harga murah lho...penglaris. Lucunya lagi kalau kita udah nawar dan mereka bersedia turun tapi harga belum sepakat, kita kan lihat ke kios yang lain nih, nah pas kita datangi lagi kios yang pertama tadi, harganya udah lain lagi padahal kita udah ngomong kita ini lho yang nawar pagi tadi, mereka ga mau turun alasannya yang tadi ya harga pagi, kalau sudah siang harga sudah lain lagi....wkwkwkwk jadi kekhi deh kita. Kalau aku Cuma beli kaos yang ada tulisannya Kuala lumpur...RM6 per kaos-nya, kalau beli 10 bisa dapat RM5,8 per kaos.
Penjual pernak-pernik & perlengkapan doa khas India di Petaling Street
Kita datangnya kepagian, masih banyak stan yang tutup, tapi enaknya bisa dapat harga murah kalau kita adalah pembeli pertama
Dendeng Bee Cheng Hiang... salah satu daftar titipan...
Di daerah Petaling Street
Minuman segar....air mata kucing RM1,2 per gelas...mmmm...segar..mantap
Butik Bunga di daerah Petaling Street...hmmm...berarti harusnya bunganya
limited edition ya.... kan butik..
Jalan sedikit kita sampai di Central Market, disini dijual segala macam pernik-pernik dan souvenir, mulai gantungan kunci, tempelan kulkas, kain batik, hiasan dinding, sepatu lukis, tempat HP, dll.. banyak deh. Aku beli pemotong kuku yang sekaligus gantungan kunci RM10 dapat 6 biji. Kalau tempelan kulkas RM10 dapat 4 biji.
Kasturi Walk ini ada di sebelah Central Market. Di sini juga dijual berbagai macam souvenir khas Malaysia
Central Market ini berdiri sejak 1888, berarti kalo di Indonesia ini bangunan jaman Belanda... kalau di Malaysia jaman apa ya..... dulu Malay dijajah siapa sih...??? jadi penasaran....
Dari Central Market, kita jalan ke stesen Kuala Lumpur untuk naik komuter ke Batu Cave RM1. Kalau naik komuter di Malaysia ada satu gerbong yang khusus untuk wanita, jadi pria benar benar dilarang masuk gerbong ini kecuali masih anak-anak. Bisa tahu lho petugasnya kalau ada pria yang nyelonong masuk gerbong khusus wanita ini, dan akan langsung diusir pindah ke gerbong lain.
Stesen Kuala Lumpur
Menunggu "Kereta Senja"....hohohoho
Tiket komuter.. RM1 dari stesen Kuala Lumpur menuju stesen Batu Cave
Ini gerbong khusus wanita
Tempat antri-nya juga khusus wanita
Stesen Batu Cave adalah stesen terakhir tujuan komuter ini, dan sangat dekat dengan objek wisata Batu Cave ini, tinggal jalan kaki menuju pintu keluar di belakang stesen, langsung deh masuk area Batu Cave, dan langsung deh...action...klik, klik...
Lokasi Batu Cave dilihat dari Stesen Batu Cave....deket banget, cuma 50meter jalan kaki
Sedikit tentang Batu Caves :
Batu Caves adalah gua yang terbuat dari batuan kapur terletak di negara bagian Selangor, sekitar 13 km dari kota Kuala Lumpur dan merupakan tempat ibadah suci bagi orang Hindu di Malaysia, biasanya ramai saat diadakan festival Thaipusam. Di sini terdapat kuil-kuil Hindu di dalam gua serta patung dewa Murugan tertinggi di dunia, tingginya sekitar 43 meter. Terdapat 3 gua utama dan 1 gua kecil di sana. Untuk menuju gua, kita dapat menaiki 272 anak tangga. Tapi waktu di sana kita putuskan nggak mendaki tangga tsb, karena selain takut "capek" hehehe...juga takut monyet yang banyak berkeliaran di sepanjang tangga tsb, karena katanya monyetnya usil-usil, suka ngambil barang-barang kita.
Wonder women....(tapi ngangkat tas segitu aja kok kagak kuat)....wkwkwkwk
Duo Virgin.... (virgin beneran kah ???????)
Trio Macan... (mana hayo yang paling garang ??)
Charlie's Angel...
Puas berfoto ria, karena dah lapar kita masuk ke salah satu restoran vegetarian khas India...wow baunya khas banget dengan rempah-rempat India, langsung deh kita malah ga selera makan...hehehehe... Di restoran India ini kita pesannya malah nasi Lemak, sempat diomelin sama pramusaji-nya, meskipun ga tau dia ngomong apa tapi kita mengira-ngira sendiri dia ngomel bahwa disini ga ada nasi Lemak adanya masakan India. Tapi kita ngotot pesan nasi Lemak karena kita lihat di display-nya ada bungkusan nasi lemak. Akhirnya dikasih deh nasi lemaknya + kita pesan roti Tossai khas India. Karena lidah Jawa, jadi meskipun roti itu menurut mereka enak tapi ga cocok deh dimulut kita. Nasi lemaknya juga enakkan yang kita beli di seven eleven.
Suasana di dalam restoran India, selalu ramai dengan orang India...hehehe..
Roti Tossai
dan bumbunya.....
Ini penampilan nasi lemak yang kita beli di restoran India
dan rasanya yang......
Setelah kenyang kita langsung balik ke KL Sentral (Batu Cave-KL Sentral RM2) untuk meneruskan penjelajahan ke Sunway Lagoon. Dari KL Sentral kita naik LRT ke Subang Jaya RM1,2. Dari Subang Jaya naik bus yang ke arah Sunway Lagoon RM1. Sampai di Sunway Lagoon, kita cuma lihat-lihat doang, nggak masuk ke arena-nya karena bayarnya ternyata lumayan mahal untuk ukuran kita, mending duitnya buat oleh-oleh aja...hehehehe...dasar ibu-ibu ya... tapi paling tidak kan kita udah tau tuh Sunway Pyramid dan Sunway Lagoon, jadi nanti kalau pas sama keluarga ke sini, bisa nunjukin dan main sepuasnya di sini bersama keluarga...
Di depan imitate spinx & Pharao....serasa di Mesir..
Welcome to sunway lagoon
Sudah sore, kita mau langsung balik ke hotel karena udah capek dan besok pagi-pagi jam 3 kita harus sudah berangkat ke bandara untuk menuju ke singapura. Langsung aja kita naik bis jurusan Subang Jaya mau naik komuter dari Subang Jaya ke KL Sentral....ehhhh ternyata bis-nya nih tidak lewat stesen komuter Subang Jaya, cuma lewat aja daerah Subang Jaya dan ujung-ujungnya balik lagi ke Sunway Lagoon...duhhh jadi selam 1 jam di bis nih kita cuma muter-muter doang. Akhirnya kita turun lagi di Sunway Lagoon trus akhirnya naik bus rapid KL dari Sunway ke KL Sentral. Karena jam pulang kantor jadinya jalanan agak macet, tapi akhirnya nyampe juga di KL Sentral dan langsung naik monorail ke Medan Tuanku, masuk hotel langsung pasang alarm dan tidurrrr.....huh capeknya..
Pagi hari-nya jam 2 dini hari kita udah bangun, mandi dan langsung panggil taxi ke LCCT. Pertama stop taxi, begitu kita bilang kalau mau ke LCCT sama sopirnya langsung ditolak nggak mau nganterin ke sana. Taxi kedua untungnya mau dan setelah tawar menawar dapatlah RM90 untuk bertiga ke LCCT. Oleh sopir, argo-nya dinyalain, ternyata sampai LCCT cuma habis RM60, tapi ga apa-apa dari pada kalau pakai taxi hotel harganya RM150, lagian ini pagi-pagi buta pasti ada surcharge-nya.
Tepat jam 6 pagi pesawat Airasia tujuan Singapura membawa kami ke negeri Singa. Jam 7 kami sudah sampai di Changi. Changi lagi berbenah nih, renovasi dimana-mana dan ditargetkan tahun 2012 semua sudah kelar.
Kami langsung menuju terminal 2 naik skytrain, dan dari terminal 2 kami bertiga beli dulu kartu Ez-link seharga SGD12 (SGD5 harga kartu dan tidak bisa di refund, SGD7 isi kartu yang nantinya sisanya bisa direfund).
Dari stasiun MRT Changi kami langsung menuju Harbour Front dengan tujuan Sentosa Island, ke Universal studio. Sampai di Harbour Front, kita langsung masuk ke Vivo City mall dan didalam petunjuk untuk menuju ke Sentosa sangat jelas dan mudah untuk diikuti. Karena tahun lalu waktu ke Sentosa kita sudah naik sentosa express, sekarang kita mau mencoba lewat Sentosa Broad Walk, salah satu alternatif baru jalan masuk ke Sentosa Island.
Kita tidak usah capek jalan, tinggal naik aja di travelator sambil melihat pemandangan sekeliling, dan ada juga cafe-cafe di sepanjang Sentosa Broad Walk ini, tapi sayangnya waktu kita kesana belum buka....masih kepagian. Kalau lewat Sentosa Broad Walk ini admission fee-nya SGD1 dan bisa pakai kartu Ez-link kita.
Tinggal naik...
Papa Lion yang ada di Imbi terlihat dari Sentosa Broadwalk
Pemandangan sepanjang travelator
Skytrain menuju Sentosa, dilihat dari broadwalk
Sampai di Sentosa Island, kita langsung nyari petunjuk arah ke Universal Studio. Dari pintu masuk Sentosa ternyata nggak jauh, dekat aja...sekitar 100meteran. Langsung aja kita berpose di depan bola dunia yang bikin orang jauh-jauh datang ke sini...hehehehe...
Antrian tertib masuk studio universal
Aneka souvenir yang bisa dibeli di universal studio
Puas berfoto, kita beli oleh-oleh coklat di stan Hersley.
Pilih-pilih...
The world's biggest chocolate bar is in my hand..
Selesai belanja coklat, kita balik keluar dari Sentosa lewat Broadwalk lagi.
Haaah...??? Cuma foto doang ??? hehehehhee...iyalah...kita kan nggak mau rugi karena tiket masuk-nya mahal dan pas hari Sabtu, jadi pasti antri lama untuk tiap permainannya. Jadi mending duitnya buat beli oleh-oleh saja. Tapi yang penting kita kan ada bukti kalau kita pernah ke Universal Studio meskipun cuma depannya doang...wkwkwkwkwk.
Dari Universal Studio, kita langsung menuju Bugis Village untuk belanja oleh-oleh. Kebanyakan sih kita beli accesoris yang harganya SGD10 dapat 3, trus ada juga tas kerja harganya mulai SGD10, taplak, gantungan kunci, dompet, dll.
Di Bugis, aku janji ketemuan sama teman waktu kuliah dulu...Una, sekalian reuni..hehehehe
with Una and her daughter.. (yang jadi juru potret-nya anak Una yang pertama..thanks ya udah difotoin)
Dari Bugis kita langsung menuju ke Esplanade. Di sana kita cuma duduk-duduk doang, melemaskan kaki yang sudah lemas. Melihat-lihat kegiatan warga Singapura dan turis di sekitaran Esplanade.
Duck tour, kalau pengin menikmati Singapura di darat & di air
Gedung Durian
Singapura memasuki senja
Ada yang kecapekan nih... Untung disana kagak ada satpol, kalo ada bisa-bisa kena jaring nih...dikirain gepeng.
Cara pintar warga Singapura memanfaatkan ruangan. Bisa dijadiin mural.
Poster Ruth yang mau konser di Malaysia...hahahaha..kenapa daku foto...karena kita harus bangga dengan produk dalam negeri...
Setelah sesorean di Esplanade, karena kita udah ga punya tenaga lagi, kita langsung menuju Changi untuk kembali ke KL
Pesawat dari Changi berangkat jam 11 malam dan sampai LCCT jam 12 malam, kita langsung naik aerobus RM8 ke KL Sentral dan dari KL Sentral ke Tune Hotel naik taxi RM 22 dan ga bisa ditawar sama sekali....supirnya jual mahal semua karena emang udah malam banget....eh pagi ding.., padahal kita perlu cepat-cepat sampai hotel karena besok paginya kita sudah harus check-out pagi-pagi karena kita mau ke Genting Highland sebelum kembali ke Indonesia.
Sampai di Tune waktu sudah menunjukkan jam 1.30 pagi, kita langsung packing dan tidur. Jam 6 pagi kita sudah bangun trus langsung mandi, sarapan mie dan langsung deh check-out. Karena waktu sudah mepet, kita naik taxi lagi ke KL Sentral, kali ini RM20 karena alasannya kalau pagi hari jalanan macet karena jam-nya orang masuk kantor. Sampai KL Sentral kita langsung sewa 2 locker biar tidak usah bawa-bawa ransel yang berat ke mana-mana. Sewanya RM5 per locker. 1 locker cukup untuk naruh 2 tas ransel ukuran biasa.
Ini locker yang ukuran kecil, cukup untuk ukuran tas tangan aja...
Pas jam 8 kita naik bis yang membawa kita ke Genting. Perjalanan ditempuh selama 1 jam. Sampai di terminal bas di Genting, kita naik ke lantai 2 untuk naik Cable Car. Harga tiket bus ke Genting adalah RM18,6 per orang sudah termasuk naik Cable Car/Sky Train.
Inside the bas menuju Genting
Wuih asyik loh naik Cable Car.... Ini adalah Cable Car terpanjang se Asia Tenggara. Sambil naik Cable Car kita disuguhi pemandangan alam, hutan hujan Malaysia….asyik deh. Sebelumnya teman-teman yang udah pernah ke Malaysia katanya ngeri naik Cable Car ini, tapi kita malah enjoy tuh… kurang malah…kepengin naik lagi..hehehehe..
Antri naik skytrain, harus cepet-cepet karena kereta-nya ini nggak berhenti sama sekali, tetap jalan tapi pelan.
Inside skytrain, bisa untuk 6 orang
Heran..gimana dulu caranya membangun semua ini, bawa bahan-bahan-nya ke atas gunung curam kaya gini trus ngerjainnya...
Di Genting, kita cuma lihat-lihat dan foto-foto doang, nggak kepengin masuk ke arena permainannya. Pas jam 1 siang kita kembali ke KL Sentral.
Karena waktu masih lama, akhirnya kita putusin untuk pergi ke Central Market & Petaling Street Lagi dan makan siang Soto Ayam di Chow Kit….hehehehe jauh-jauh ke Malaysia makannya nasi Soto Ayam. Harga Soto Ayam di Chow Kit ini RM4/porsi tanpa nasi, dan nasinya RM1,5 per piring. Satu piring karena kita cewek yang makannya sedikit (^_^))) bisa dimakan untuk 3 orang. Tapi meskipun yang jual Soto Ayam orang Jawa, rasanya jauuuuuhhh banget dengan Soto Ayam di Indonesia, ini Soto apa Sop ya....
Di Chow Kit ini pasarnya kebanyakan yang jual adalah orang Indonesia, jadi begitu masuk ke pasar di Chow Kit, langsung kayak masuk ke pasar di Jawa gitu..., penjual-nya ngomong-nya juga bahasa Jawa semua dengan logat masing-masing daerah-nya. Dan bedanya dengan daerah lain, disini kesannya kumuh, sampah banyak bertebaran dimana-mana....duhhh kok rasanya mempermalukan nama Indonesia ya....(T_T)
Beberapa istilah yang asing di telinga Indonesia
Tempat pembelian lotere ato judi togel yang dihalalkan di Malaysia
Sudah sore, akhirnya kita putusin mau ke LCCT saja sambil istirahat duduk-duduk disana. Setelah ambil tas kita di locker kita langsung naik aerobus ke LCCT. Sampai di LCCT jam 20.00 malam, kejadian tidak mengenakkan terjadi. Saat mau check-in di counter self check-in counter kok ga bisa, kita nanya ke petugas yang ada disitu dan disuruh ke counter saja, ternyata setelah di check pesawat kita penerbangan jam 23.30 malam di cancel. Dan menurut pihak air asia kita sudah dihubungi tapi tidak bisa/tidak di angkat, karena penerbangan kita dipindah menjadi jam 16.15 sore dan yang jam 23.30 di cancel. Akhirnya setelah debat kecil sebentar kita diberi opsi untuk penerbangan pagi hari jam 6 pagi dan free of charge. Akhirnya kita ”nginap” tidur di bandara sambil menunggu penerbangan pagi harinya.
Pagi harinya setelah nyampai di Surabaya, kejadian buruk terjadi lagi, kali ini bagasi. Kita kan beli bagasi 15 kg, dan kita masukin tas ransel satu, kardus 1, sampai di Surabaya ransel-nya nggak ada...duh..padahal tuh isinya sebagian oleh-oleh. Akhirnya setelah diurus, menurut pihak Airasia kayaknya tas tsb nyasar ke negara lain, dan kalau sampai 2 minggu tidak balik baru akan dianggap hilang dan diganti max USD100. Dan sampai sekarang ini sudah lebih dari 3 minggu dan tas tsb tidak ada kabar berita, sekarang tinggal menunggu pihak Airasia untuk masalah penggantiannya.
Nah..meskipun ada beberapa pengalaman buruk tapi kita tetap senang kok bisa jalan-jalan bareng...hehehehe.... Rencana taon depan mau kemana ???? Dah siap nih...Hayuuuuukkk...
NB :Pengeluaranku kali ini
in Rupiah :
- Tiket Pesawat SUB-KL (PP) Rp. 205.000,-
- Airport Tax Rp. 150.000,-
in RM, dengan kurs Rp. 2.900/RM
- Hotel RM 68 Rp. 197.200,-
- Tiket Pesawat SIN-KL (PP) RM 144 Rp. 417.600,-
- Transport di Malaysia RM 140 Rp. 406.000,-
- Makan Minum RM 30 Rp. 87.000,-
- Belanja RM 75 Rp. 217.500,-
- Other RM 5 Rp. 14.500,-
in SGD, dengan kurs Rp. 7.000/SGD
- Transport di Singapura SGD 22 Rp. 154.000,-
- Makan minum SGD 6 Rp. 42.000,-
- Belanja SGD 72 Rp. 504.000,-
TOTAL IN RUPIAH RP 2.394.800,-
Dengan Rp. 2.400.000 pergi ke Malaysia & Singapura, dan ternyata pengeluaran terbesar selain transport adalah : BELANJA.... hehehehe...dasar ibu-ibu nih...