Translate

Jumat, 15 April 2011

Singapura for the first time (part 3)

Hari ketiga di Singapura, kami berencana untuk pergi belanja oleh-oleh di Bugis dan kemudian ke Boat Quay.

Jadi jam 9 pagi setelah sarapan roti & pop-mie, kami menuju Bugis Village dengan tujuan belanja. Kami memutuskan untuk berjalan kaki saja, sambil berfoto ria. Dari hostel ke Bugis Village kira-kira memakan waktu sekitar 30 menit, lumayan juga sih.. tapi nggak terasa capek karena sepanjang jalan banyak pepohonan sehingga teduh, kalau pas lewat tempat yang panas nggak ada pohon..langsung deh payung dibuka..hehehe..


 Salah satu sudut masjid yang kita lewati
 Jalan menuju Bugis Village
Saking takutnya didenda karena mengotori jalanan, anjing-pun pakai pampers...wkwkwkwk

Sampai di daerah Bugis, kita langsung menuju ke pasar-nya...eh ternyata kita kepagian, jam 9-an toko-toko masih sedikit yang buka, hanya yang di lorong utama saja banyak yang buka, yang di lorong agak dalam dan kiri kanan masih belum buka.


Kalau pengen beli oleh-oleh seperti kaos, accesoris dan pernak-pernik lain, menurut saya lebih baik beli di Bugis ini saja, karena pilihannya lebih beragam dan harganya kayaknya lebih murah dari pada di tempat lain. Rata-rata untuk accesoris, jam tangan, kaos, dompet hp, taplak, tas kain di sini harganya SGD10 dapat 3, boleh campur-campur barangnya, nggak harus satu jenis. 


Puas belanja di Bugis, kita menuju Orchad Road. Di sepanjang Orchad Road ini adalah pertokoan dan tempat belanja nomor satu di Singapura. Kalau mau beli barang-barang branded dengan harga yang miring di sinilah tempatnya.
Di sini teman-teman belanja parfum. Kalau aku lihat-lihat aja deh...sambil foto-foto. Kebetulan pas di situ ada beberapa seniman yang lagi melukis di atas trotoar memakai kapur, jadi sekalian bisa jadi obyek foto. 

Salah satu toko parfum di lucky plaza...rame orang...sampe antri berjubel

Seniman kapur

Karena hari sudah siang kita makan siang di food court di bawahnya Lucky Plaza. Di sana ada banyak jenis makanan dari berbagai negara... dan yang penting ada masakan Indonesia.. ada nasi..hehehehe. Harganya berkisar antara SGD 5 s.d SGD 7 untuk paket nasi.

Kenyang, kita langsung menuju ke Boat Quay untuk foto-foto di sana.





Sungainya bersih banget ya...
Di sepanjang Boat Quay banyak bertebaran kafe, bar, pub & restoran mewah. Jadi sambil makan ato minum kita bisa melihat pemandangan hilir mudik perahu di sepanjang sungai. Tempat ini juga enak untuk berolahraga dan cuci mata sehabis lelah bekerja seharian.

Salah satu restaurant di sepanjang Boat Quay

Sepanjang Boat Quay juga banyak patung-patung dan obyek-obyek foto lain yang sangat menarik.






Terus berjalan menyusuri boat quay kita ketemu dengan bangunan bekas kantor pos besar yang sekarang berubah menjadi hotel mewah, yaitu hotel Fullerton.


 Narsis di depan mobil antik di depan hotel Fullerton

Tujuan kita adalah ke esplanade dan patung merlion untuk foto-foto di sana. Jadi dari Fullerton kita berjalan terus dan akhirnya nyampe di jalan raya, kita menyeberang dan ketemu dengan jembatan esplanade. Setelah menyeberang itu kita ketemu dengan penjual es krim walls, karena kayaknya nikmat akhirnya kita beli, SGD1/potong boleh pilih pakai roti atau biskuit. Sambil menikmati es krim kita duduk-duduk di taman di seberang esplanade, dan kebetulan sore itu ada beberapa pemuda yang sedang mempertontonkan kebolehannya berakrobat sepeda.....


 mak nyosss enaknya...

Setelah es krim habis, kita lanjut jalannya. Turun tangga ke arah terowongan jembatan esplanade. Di bawah terowongan ini juga ada cafe. Kita langsung terus aja, dan ketemulah dengan si Merlion yang terkenal itu...hehehe...

under esplanade bridge (terowongan)

Sebelum mencapai Mama Merlion (Merlion yang gede) di sana juga ada Merlion kecil yang tingginya kira-kira 2meter.

mini Merlion. Di belakannya tuh si Mama Merlion juga lagi muntah-muntah...

 rame orang disekitar Merlion (padahal ini pas hujan lho...)

Langsung deh kita berpose-pose sejenak bersama Merlion. Katanya belum ke Singapura kalau belum mengunjungi Merlion....(^_^))

 Di depan Merlion tampak Marina Bay Sand Hotel in progress pembangunan

satu, dua, tiga...smile... (bukti kalo udah ke Singapura..hehehe)
 Karena sudah capek, setelah di Merlion ini kita langsung balik ke hostel, ga jadi mampir ke esplanade. Cuma foto gedungnya dari seberang aja.

gedung durian

Sampai hostel, makan McD (lagi), beroleskan counterpin  langsung deh meluruskan kaki dan tidur.....Zzzzzzz...capek.

Paginya, setelah mandi, sarapan dan berkemas, kita langsung check-out dan kembali ke Bugis Village lagi...(hehehehe....masih ada oleh-oleh yang tertinggal). Dari Bugis kita langsung ke Changi....dan back to Indonesia....ooohhh I miss nasi so much....

Lain kali balik lagi ke sini ya....yuuukkkk...


Note :
Total pengeluaran :
- Tiket Pesawat Jetstar PP USD120
- Airport Tax  Rp. 150.000,-
- Uang tunai selama di Singapura SGD200

SGD200 tsb dibelanjakan untuk :
- Penginapan SGD66
- MRT SGD15
- Makan minum SGD30
- Song of the Sea SGD13
- Belanja SGD75

Kamis, 14 April 2011

Singapura for the first time (part 2)

Hari kedua di Singapura, kami berencana menjelajah Little India, China Town dan terakhir ke Sentosa Island untuk melihat pertunjukan Song of the Sea.

Setelah mandi dan sarapan, jam 8 pagi waktu Singapura mulailah kami keluar dari hostel dan berjalan-jalan di sekitar Little India. Sepanjang jalan banyak objek foto yang menarik dan juga bau khas rempah-rempah India menemani kami sepanjang perjalanan. 
 Gereja Methodist di daerah Little India

Salah satu restoran India

 Penjual pernak-pernik khas India
 Salah satu sudut jalan di Little India...
Di depan stasiun MRT Little India... jalannya bersih banget ya...

Kami juga sempat masuk ke sebuah kuil di daerah Serangon, masih di kawasan little India juga, namanya Kuil Sri Veeramakaliamman, dan kami diijinkan masuk untuk berfoto di dalamnya.

 Kuil tampak luar
 Di dalam kuil

Sedikit cerita tentang Kuil Sri Veeramakaliamman....
Dibangun pada tahun 1855 oleh buruh Tamil, kuil memiliki gaya arsitektur India Selatan. The Gapura atau menara, sebuah elemen umum dalam arsitektur kuil India Selatan, dibangun diketinggian sehingga dapat dilihat orang dari kejauhan, sehingga umat dapat berdoa berdoa memanjatkan permintaan mereka dari kejauhan bahkan jika mereka tidak dapat mengunjungi kuil.

Kuil Sri Veeramakaliamman didedikasikan kepada dewa kekuasaan orang Hindu, Kali. Imejnya yang gelap sering digambarkan dengan banyak pasangan senjata, setiap tangannya memegang senjata – digambarkan di dinding mandapan atau ruang ibadah.
Jika Anda bertanya-tanya mengapa lonceng kecil menutup pintu kuil, Anda akan tertarik untuk mengetahui bahwa hal ini dimaksudkan agar umat membuat dering suara sebelum masuk, karena permintaan mereka telah dijawab. Berjalan kedalam, Anda juga akan melihat langit-langit dihiasi dengan patung dewa-dewa mitologi Hindu, sementara tahta tempat suci utama menjadi rumah bagi patung hitam Dewi Kali, diapit oleh putra-putranya Ganesha dan Murugam.

Alamat :141 Serangoon Rd Singapore 218042
Jam buka : setiap hari jam 06.00-12.00, 17.00-21.00

(sumber : http://wisatasingapura.kiosgeek.com/2010/05/03/sri-veeramakaliamman-temple/)

Setelah puas di little india, kami naik MRT ke China Town. Jalan-jalan di sekitar China Town dan belanja sedikit oleh-oleh, seperti gantungan kunci, kaos, jam, dll.
Gantungan kunci isi 6 SGD3, kaos SGD10 dapat 3, jam tangan SGD4 sd 10.. (tapi nanti waktu di Bugis malah lebih murah, bagus dan banyak macamnya lho barang-barangnya)

Pas agak siangan di China town..eh..turun hujan, kita bawa payung sih, tapi akhirnya kita berteduh dulu sambil minum es teh... hmmm nikmatnya... sepoci harganya SGD 3 + tax 10%. Harganya yang mahal itu kali ya yang bikin nikmat....hehehehe.... kalo di Indonesia sudah dapat berapa ya..?
Cuaca di Singapura sebenarnya kayak di Indonesia, panas dan terkadang tiba-tiba hujan, jadi siapin topi ato payung ya...

Istirahat minum es teh dulu... (es teh-nya ga ke-foto)))



Setelah hujan reda, teman-teman yang muslim ke masjid dulu untuk sholat, lalu lanjut deh kita naik MRT ke vivocity untuk menuju Sentosa Island.

Sampai di Vivocity, kita berhenti dulu melepas lelah dan makan siang. Makan siang kita hari ini....akhirnya dapat juga NASI...hahahaha...
Teman-temanku akhirnya pesan nasi semua, kecuali aku. Aku makan bekal yang aku bawa dari hostel yaitu roti yang disediakan untuk sarapan tadi pagi plus indomie goreng yang aku masak di dapur hostel... lumayan pengiritan...(^_^)))
Harga satu paket nasi + sayur + lauk + sambal = SGD5

Nasi seharga SGD 5

Setelah makan kita duduk-duduk santai dulu di taman air di mall tsb. Yang paling senang adalah Naya....cihui...main air...sampe basah semua...hehehe...untung bawa baju ganti ya Nay..
 
Naya dan Bunda main air...
Taman air di vivocity + pemandangan laut Singapura

Capek hilang...lanjut deh ke Sentosa Island, tujuannya cuma satu, karena sudah sore, kita cuma mau lihat pertunjukan Song of the Sea. Karena kalau mau menjelajah Sentosa tidak akan cukup waktu seharian.

Mejeng di depan counter ticket di vivocity

Langsung aja kita beli tiket pertunjukan di counter tiket di vivocity tsb seharga SGD 10, plus SGD 3 untuk admission fee masuk Sentosa. Kita beli tiket yang pertunjukan pertama yaitu jam 07.40 malam. Dalam sehari ada 2 kali pertunjukan yang masing-masing pertunjukan ada sekitar 1000 penonton. Pertunjukan kedua dimulai sekitar pk. 08.40 malam.

Naik Sentosa Express (sudah termasuk di dalam admission fee yang kita bayarkan), sampailah kita di dalam Sentosa Island, kita foto-foto, lalu keliling-liling sebentar di area sekitar pertunjukan Song of the Sea.
Berpose bersama Oscar, maskot Song of the Sea

Kalau mau membeli suvenir, disana juga ada toko yang khusus berjualan souvenir-nya Song of the Sea, seperti boneka Oscar, kartu pos, gantungan kunci, stationery, sticker, kaos, dll. Tapi harganya mahal-mahal... Boneka Oscar yang paling kecil aja harganya SGD 16...wih..wih..wih..


 Tampak depan toko souvenir Song of the Sea

Di dalam toko souvenir Song of the Sea..liat-liat doang..hihihi..

Jam 07.00 akhirnya antrian dibuka, langsung deh kita antri dengan tertib, dan masuk area pertunjukan. Pas jam 07.40 pertunjukan dimulai. Drama disajikan secara live selama satu jam di tepi pantai, digabung dengan teknologi laser, kembang api dan atraksi air berteknologi tinggi.

Song Of The Sea  ini bercerita tentang seorang pemuda bersuara merdu bernama Lee. Bersama dengan teman-temannya, mereka bernyanyi dalam usaha untuk membangunkan Putri Ami yang terkena kutukan. Dengan nyanyian mereka dan dibantu oleh penghuni laut yang dipimpin oleh Oscar si ikan, akhirnya mereka berhasil membangunkan Putri Ami dari kutukan.

 Panggung pertunjukan dan tempat duduk penonton
Putri Ami
Oscar

Pertunjukannya bagus banget, tak salah kalau Song of the Sea mendapatkan penghargaan Best ASEAN New Tourist Attraction & Outstanding Achievement for Event Spectacular.
Hanya ada yang patut disayangkan...lagu tradisional Indonesia, Anak Kambing Saya, diperkenalkan sebagai lagu tradisional Malaysia...duh...

Selesai nonton pertunjukan ini, kita langsung balik ke hostel, sebelumnya mampir dulu ke McD di depan hostel untuk makan malam...hahahahaha...

Malam ini tidur bermimpikan putri Ami dan Oscar.....besok lanjut lagi jalan-jalannya...
yuuuukkk..